Sabtu, 02 Februari 2013

Emang Kampret ni si Zionis



Di Israel Ada Sekolah untuk Jadi Nabi

Golongan nabi-nabi seperti yang kita tahu merupakan golongan insan terpilih yang dipilih oleh Allah s.w.t..Namun, di Israel, terdapat sebuah institusi pendidikan di mana selepas para pelajarnya menamatkan pengajian, mereka akan ditauliahkan dengan gelaran "Nabi"..Kalau nak tahu dengan lebih lanjut, meh baca kat bawah ni..





Di Israel, terdapat institusi pengajian di mana lulusannya bakal mendapat gelaran 'nabi'.
Sekolah bernama 'Cain and Abel School for Prophet' itu menawarkan biayaan sebanyak 200 shekel bagi sesiapa yang berminat untuk memiliki gelaran nabi. Apa yang gilanya, untuk mendapatkan gelaran Nabi, para pelajar hanya perlu mengikuti 40 kelas singkat.

Sekolah tersebut akan memberikan sijil kepada sesiapap yang dinyatakan lulus. Peraturan di sekolah itu juga tidak ketat. Siswa-siswa di sekolah tersebut dibenarkan masuk ke kelas dengan hanya mengenakan baju biasa, menggunakan gadget semasa proses pembelajaran, bahkan ada yang membawa gitar masuk ke dalam kelas. Terdapat juga siswa yang tak segan keluar dari kelas untuk merokok.

Di sekolah ini, para siswa akan belajar tentang erti mimpi, klasifikasi malaikat, dan misteri roh kudus. Mereka belajar bagaimana membezakan perasaan batin seseorang dari perilaku eksternal dan penampilan.

Satu-satunya guru sekolah itu, Shmuel Hapartzy percaya, Messiah (Nabi Isa) telah datang dan usia penebusan sudah dekat. Ertinya, sekolah itu disiapkan untuk menyambut nabi baru. Anehnya, Hapartzy mengaku tidak menjamin belajar di sekolah tersebut boleh membuatkan murid-muridnya boleh berinteraksi secara langsung dengan Tuhan.

Hapartzy menjelaskan kurikulum yang dipakai di sekolah tersebut mengikuti sifat-sifat seorang nabi. Sehingga, jika murid-muridnya sudah boleh menguasai kurikulum yang diajarkan, mereka boleh mendapatkan ijazah bergelar nabi.

"Di masa lalu terdapat golongan nabi. Tetapi sekarang, di zaman moden, ketuhanan ada pada semua orang. Kita hanya perlu membuka mata kita untuk itu," kata Hapartzy, seperti dilapor oleh AP. Sekolah itu berada di sebuah pusat keagamaan di selatan Tel Aviv. Pusat keagamaan itu dikenali sebagai tempat yang menampung moral jalanan berbanding mempelajari soal agama. Pusat keagamaan itu mendapat sumbangan dari yuran kemasukan para murid-murid sekolah nabi.



 




REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel semakin keblinger. Di Negeri Zionis itu ada sekolah yang lulusannya bakal mendapat gelar 'nabi'.

Sekolah bernama 'Cain and Abel School for Prophet' itu menarik biaya 200 shekel (sekira 53 dolar AS) bagi siapa saja yang berniat memiliki gelar nabi. Gilanya, untuk mendapatkan gelar Nabi, para siswanya hanya perlu mengikuti 40 kelas singkat.

Sekolah tersebut memberikan sertifikat kepada siapapun yang dinyatakan lulus. Peraturan di sekolah itu juga tidak ketat.
Siswa-siswa di sekolah tersebut boleh masuk kelas hanya mengenakan kaos oblong, memakai gadget selama pelajaran, hingga ada yang menenteng gitar masuk ke dalam kelas. Bahkan ada siswa yang tak segan keluar kelas untuk sekedar merokok.

Di sekolah ini, para siswa belajar tentang arti mimpi, klasifikasi malaikat, dan misteri roh kudus. Mereka belajar bagaimana membedakan perasaan batin seseorang dari perilaku eksternal dan penampilan.

Satu-satunya guru sekolah itu Shmuel Hapartzy percaya, Messias telah datang dan usia penebusan sudah dekat. Artinya, sekolah itu disiapkan untuk menyambut nabi baru.

Anehnya, Hapartzy mengaku tidak menjamin studi di sekolah tersebut bisa membuat murid-muridnya bisa langsung berinteraksi dengan Tuhan.

Hapartzy menjelaskan kurikulum yang dipakai di sekolah tersebut adalah mengikuti sifat-sifat seorang nabi. Sehingga, jika murid-muridnya sudah bisa menguasai kurikulum yang diajarkan, mereka bisa mendapatkan ijazah bergelar nabi.

"Di masa lalu ada nabi. Tetapi sekarang, di zaman modern, Ketuhanan ada pada semua orang. Kita hanya perlu membuka mata kita untuk itu," kata Hapartzy, seperti dinukil dari AP.
Sekolah itu berada di sebuah pusat keagamaan di tempat kumuh di selatan Tel Aviv. Pusat keagamaan itu dikenal tempat yang menampung moral jalanan dibanding mempelajari soal agama. Pusat keagamaan itu mendapat sumbangan dari biaya masuk para murid-murid sekolah nabi.